Malam ini bintang tetap banyak bertaburan di lngit-langit kamarku, walau hari hujan.
Hujan emag tidak begitu deras, tapi cukup untk membasahi jalan yang berdebu.
Walau ujan pada malam itu bisa membasahi jalan yang berdebu, tapi hujan tidak bisa menyejukkan hati aku yang sedih semenjak 8 bulan yang lalu.
Aku terlalu mencintainya walu sebenarnya kami udah putus delapan bulan yang lalu…………. Aku bahkan tidak pernah bisaterima saat dia memutuskan hubungan itu lewat sms..
Malalm ini aku bener-bener merasa takut, aku butuh di buatmenemani aku dirumah sakit. Udah ua hari kakakku masuk rumah sakit karena penyakit paru-parunya. Aku tidak tahu harus minta tolong dengan siapa. Karena disana Cuma ada aku, istri kakakku dan anaknya yang masih kecil. Sedangkan keluargaku yang lain ada di luar kota. Jalan satu-satunya waktu itu meminya bantuan pada Jaya.
Tapi dah berapa kali akucoba telpon dan sms dia tapi tidak pernah ada jawaban darinya.
Sampai hari ketiga kakakku masu rumah sakit, Jaya baru menghubngiku…………
Waktu itu aku lagi dijalan mau kerumah sakit bersama keponakkan aku, untuk menggantikan istri kakakku menjaga kakakku dirumah sakit…………
Hp ku berbunyi, aku lihat ada sms dari Jaya.
“maaf aku nggak bisa temani kamu”……..
“kenapa……”[aku penasaran]
“aku lagiada masalah yang sangat penting’
“emang sepenting apa sih.
“kamu gak akan pernah ngerti apa masalah yang aku hadapi”
“Jay, aku ini pacar kamu jadi kalalu kamu ada masalah tolong cerita sama aku, siapa tahu aku bisa Bantu….”
“udahlah yan…. Bukan aku gak mau cerita masalah aku ke kamu, tapi percuma aja aku cerita karena kamu gak akan bakalan bisa ngerti………
“apa maksud kamu…. [kekesalanku mulai memuncak]
“ yan, kamu anak kecil yang tidak pernah bisa mecahin masalah….. kamu terlalu kekanak-kanakkan.
Aku sedih karena Jaya tidak pernah menganggap aku dewasa sedikit pu. Dia Cuma anggap aku cewek yang egois dan tidak pernah dewas.
“aku tahu….. aku masih seperti anak kecil yang manja tapi aku juga punya kedewasaan”
“udahlah Dian urus aja urusanmu sendiri”
selama ini aku tidak pernah melihat dia begitu ke aku walaupun Cuma leat sms.
“Jay….. kenapa kamu kaya’ gini”
“bukan urusan lo… yan”
“tapi ……….. akukan masih pacar kamu Jay”
“oc…. Sebenarnya aku sudah muak dengan semua ini”
“kamu mau apa emang…..”
“aku pengen kita putus”….aku gak mau punya pacaryang gak bisa ngerti seperi kamu.”
Bagai ada badia besar menghantam kaiku yang menghambat perjalananku menuju rumah sakit. Aku tidak tau haru gimana lagi.
Aku sangat mencintainya, tapi sekarang dia sendiri yang sudah memutuskan hubungan itu……..
Mungkin aku hanyabisa mencintainya tapi tidak akan pernah bisa memilikinya.
Hujan emag tidak begitu deras, tapi cukup untk membasahi jalan yang berdebu.
Walau ujan pada malam itu bisa membasahi jalan yang berdebu, tapi hujan tidak bisa menyejukkan hati aku yang sedih semenjak 8 bulan yang lalu.
Aku terlalu mencintainya walu sebenarnya kami udah putus delapan bulan yang lalu…………. Aku bahkan tidak pernah bisaterima saat dia memutuskan hubungan itu lewat sms..
Malalm ini aku bener-bener merasa takut, aku butuh di buatmenemani aku dirumah sakit. Udah ua hari kakakku masuk rumah sakit karena penyakit paru-parunya. Aku tidak tahu harus minta tolong dengan siapa. Karena disana Cuma ada aku, istri kakakku dan anaknya yang masih kecil. Sedangkan keluargaku yang lain ada di luar kota. Jalan satu-satunya waktu itu meminya bantuan pada Jaya.
Tapi dah berapa kali akucoba telpon dan sms dia tapi tidak pernah ada jawaban darinya.
Sampai hari ketiga kakakku masu rumah sakit, Jaya baru menghubngiku…………
Waktu itu aku lagi dijalan mau kerumah sakit bersama keponakkan aku, untuk menggantikan istri kakakku menjaga kakakku dirumah sakit…………
Hp ku berbunyi, aku lihat ada sms dari Jaya.
“maaf aku nggak bisa temani kamu”……..
“kenapa……”[aku penasaran]
“aku lagiada masalah yang sangat penting’
“emang sepenting apa sih.
“kamu gak akan pernah ngerti apa masalah yang aku hadapi”
“Jay, aku ini pacar kamu jadi kalalu kamu ada masalah tolong cerita sama aku, siapa tahu aku bisa Bantu….”
“udahlah yan…. Bukan aku gak mau cerita masalah aku ke kamu, tapi percuma aja aku cerita karena kamu gak akan bakalan bisa ngerti………
“apa maksud kamu…. [kekesalanku mulai memuncak]
“ yan, kamu anak kecil yang tidak pernah bisa mecahin masalah….. kamu terlalu kekanak-kanakkan.
Aku sedih karena Jaya tidak pernah menganggap aku dewasa sedikit pu. Dia Cuma anggap aku cewek yang egois dan tidak pernah dewas.
“aku tahu….. aku masih seperti anak kecil yang manja tapi aku juga punya kedewasaan”
“udahlah Dian urus aja urusanmu sendiri”
selama ini aku tidak pernah melihat dia begitu ke aku walaupun Cuma leat sms.
“Jay….. kenapa kamu kaya’ gini”
“bukan urusan lo… yan”
“tapi ……….. akukan masih pacar kamu Jay”
“oc…. Sebenarnya aku sudah muak dengan semua ini”
“kamu mau apa emang…..”
“aku pengen kita putus”….aku gak mau punya pacaryang gak bisa ngerti seperi kamu.”
Bagai ada badia besar menghantam kaiku yang menghambat perjalananku menuju rumah sakit. Aku tidak tau haru gimana lagi.
Aku sangat mencintainya, tapi sekarang dia sendiri yang sudah memutuskan hubungan itu……..
Mungkin aku hanyabisa mencintainya tapi tidak akan pernah bisa memilikinya.
Karya : f3 ( Lahat – Sumsel )
0 komentar:
Posting Komentar